Terdapat
hukum-hukum dasar yang tidak dapat berubah di alam semesta, yang mempengaruhi
seluruh makhluk yang bernyawa atau pun yang tak bernyawa. Hukum-hukum tersebut merupakan
bukti yang menggambarkan kesempurnaan dalam penciptaan alam semesta sebagaimana
makhluk hidup yang sempurna, yang hidup di dalamnya. Saat ini, petunjuk
tersebut dihadapkan kepada kita sebagai hukum-hukum fisika yang begitu banyak
ditemukan oleh para fisikawan. Hukum yang secara resmi diterima sebagai “hukum
fisika” tak lain dari bukti kesempurnaan ciptaan Allah. (Untuk
keterangan terperinci, silakan lihat Harun Yahya, The Creation of the
Universe (Penciptaan Alam Semesta)).
Mari
kita lihat beberapa contoh kesempurnaan rancangan di alam semesta.
Misalnya,
mari kita telaah salah satu dari banyak sifat air hujan: “kekentalan air.”
Cairan
yang berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda pula. Namun, kekentalan
air sangat sempurna untuk digunakan seluruh makhluk. Jika kekentalannya lebih
tinggi sedikit dari itu, tumbuhan tidak akan dapat menggunakannya untuk membawa
zat-zat makanan yang penting untuk kelangsungan hidup mereka melalui pembuluh
halusnya.
Jika
kekentalan air kurang dari jumlah seharusnya itu, aliran sungai akan sangat
berbeda, sehingga bentuk pegunungan pun akan berubah, lembah dan dataran tinggi
tidak akan terbentuk, dan bebatuan tidak akan lapuk membentuk tanah.
Air
juga mendukung peredaran sel darah merah yang mempertahankan tubuh kita melawan
makhluk amat kecil di dalam tubuh dan zat-zat berbahaya. Jika kekentalan air
lebih besar, pergerakan sel-sel di dalam pembuluh akan sangat mustahil, jantung
akan meluap ketika memompa darah dan mungkin mengalami kegagalan untuk
mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk kerja ini.
Bahkan
contoh-contoh sesedikit ini saja sudah cukup menggambarkan bahwa air itu adalah
cairan yang telah dengan khusus dirancang untuk makhluk hidup. Allah, ketika
menyebutkan air, menyatakan dalam sebuah ayat:
Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untukmu, sebagiannya
menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada
(tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagimu dengan
air hujan itu tanam-tanaman: zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada hal demikian benar-benar ada tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Surat an-Nahl: 10-11)
0 komentar:
Posting Komentar