Featured Posts

Senin, 21 November 2011

Rancangan Terbesar: Alam Semesta



















Terdapat hukum-hukum dasar yang tidak dapat berubah di alam semesta, yang mempengaruhi seluruh makhluk yang bernyawa atau pun yang tak bernyawa. Hukum-hukum tersebut merupakan bukti yang menggambarkan kesempurnaan dalam penciptaan alam semesta sebagaimana makhluk hidup yang sempurna, yang hidup di dalamnya. Saat ini, petunjuk tersebut dihadapkan kepada kita sebagai hukum-hukum fisika yang begitu banyak ditemukan oleh para fisikawan. Hukum yang secara resmi diterima sebagai “hukum fisika” tak lain dari bukti kesempurnaan ciptaan Allah. (Untuk keterangan terperinci, silakan lihat Harun Yahya, The Creation of the Universe (Penciptaan Alam Semesta)).
Mari kita lihat beberapa contoh kesempurnaan rancangan di alam semesta.
Misalnya, mari kita telaah salah satu dari banyak sifat air hujan: “kekentalan air.”
Cairan yang berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda pula. Namun, kekentalan air sangat sempurna untuk digunakan seluruh makhluk. Jika kekentalannya lebih tinggi sedikit dari itu, tumbuhan tidak akan dapat menggunakannya untuk membawa zat-zat makanan yang penting untuk kelangsungan hidup mereka melalui pembuluh halusnya.
Jika kekentalan air kurang dari jumlah seharusnya itu, aliran sungai akan sangat berbeda, sehingga bentuk pegunungan pun akan berubah, lembah dan dataran tinggi tidak akan terbentuk, dan bebatuan tidak akan lapuk membentuk tanah.
Air juga mendukung peredaran sel darah merah yang mempertahankan tubuh kita melawan makhluk amat kecil di dalam tubuh dan zat-zat berbahaya. Jika kekentalan air lebih besar, pergerakan sel-sel di dalam pembuluh akan sangat mustahil, jantung akan meluap ketika memompa darah dan mungkin mengalami kegagalan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk kerja ini.
Bahkan contoh-contoh sesedikit ini saja sudah cukup menggambarkan bahwa air itu adalah cairan yang telah dengan khusus dirancang untuk makhluk hidup. Allah, ketika menyebutkan air, menyatakan dalam sebuah ayat:

Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untukmu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagimu dengan air hujan itu tanam-tanaman: zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada hal demikian benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Surat an-Nahl: 10-11)

Garuda Indonesia










































">